Jolopong (Jawa Barat)
Di Jawa Barat, sejatinya ada banyak rumah adat. Namun, yang paling terkenal adalah jolopong. Rumah adat satu ini berbentuk panggung dengan ketinggian 40-60 cm di atas permukaan tanah.
Mod Aki Aksa (Papua Barat)
Rumah ini biasa dipakai untuk penduduk yang tinggal di pegunungan. Bahan-bahan alamlah yang digunakan untuk membangunnya.
Selanjutnya, ada rumah adat papua yang bernama honai. Dindingnya berbentuk lingkaran dengan atap seperti setengah bola. Jika dilihat sekilas, rumah adat satu ini tampak seperti jamur.
Maluku Utara (Manteren Lamo)
Manteren Lamo adalah pakaian adat yang dikenakan oleh raja dan bangsawan di Maluku Utara. Pakaian ini menunjukkan status sosial tinggi dan kebesaran kerajaan.
Nuwou Sesat (Lampung)
Tergolong sebagai salah satu rumah panggung, rumah adat Lampung ini biasa dipakai tempat berkumpul warga. Karenanya, tidak mengherankan jika rumah ini punya ukuran besar.
D.I Yogyakarta (Paes Ageng)
Saat ini, pakaian ini tidak hanya dipakai oleh kalangan Keraton saja, tetapi juga dipakai oleh para pengantin di Yogyakarta. Busana ini menggunakan mahkota berwarna hitam kotak-kotak, memakai jas tutup dan hiasan dada berbentuk bulan sabit bertingkat.
Gotad (Papua Selatan)
Berdasar Jurnal Restorative Justice berjudul 'Penguatan Sistem Pemerintahan Adat dalam Pemberdayaan Masyarakat Adat Marind di Provinsi Papua Selatan' oleh Anton Johanis Silubun dkk, di antara suku yang mendiami Papua Selatan adalah Marind Anim.
Suku ini punya rumah adat khas yakni gotad. Rumah ini disebut juga sebagai rumah bujang yang ditinggali kaum lelaki sejak remaja. Di sekitar gotad, berdiri rumah keluarga (oram aha) atau rumah wanita yang lebih kecil ukurannya.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang 38 rumah adat tiap-tiap provinsi Indonesia. Semoga pembahasannya menambah wawasan detikers, ya!
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keberagaman budayanya. Salah satu kebudayaan yang dimiliki Indonesia adalah pakaian adat. Di setiap 38 provinsi, terdapat pakaian adat yang menjadi ciri khas masing-masing daerah.
Ciri khas ini menjadi pembeda antara provinsi yang satu dengan yang lainnya. Meskipun ada beberapa daerah yang memiliki kesamaan ciri khas baju adatnya, namun tetap sesuatu yang membedakannya.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait pakaian adat dari seluruh provinsi Indonesia, simak informasi yang detikSumbagsel rangkum berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Papua Barat (Pakaian Adat Ewer)
Pakaian ini merupakan pakaian adat tradisional suku Asmat yang dikenakan dalam upacara adat. Pakaian ini terbuat dari bahan alami.
Aceh (Ulee Balang)
Pakaian adat Aceh disebut Ulee Balang. Pakaian ini biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya. Hal ini persis seperti makna kata Ulee Balang yang berarti golongan bangsawan.
Rumah Adat Sumatera Utara “Bolon”
Masing-masing suku di Sumatra Utara sebenarnya memiliki rumah adat sendiri, namun secara Nasional rumah adat Sumatra Utara diwakili oleh Rumah Adat Bolon.
Di mana Rumah Adat Bolon ini merupakan rumah adat suku Batak. Rumah Adat Bolon berbentuk rumah panggung dan bagian kolongnya digunakan untuk memlihara hewan.
Tiang rumah dibuat dari kayu gelondongan, dindingnya dari anyaman bambu, lantainya dari papan dan atapnya dari ijuk atau rumbia.
Rumah ini terdiri dari 4 ruangan, yakni Jabu bong (kamar kepala keluarga) jabu soding (kamar anak perempuan, jabu suhat (kamar anak laki-laki) dan tampar piring (ruang tamu) tampar piring (ruang tamu).
Kalimantan Selatan (Babaju Kun Galung Pacinan)
Babaju Kun Galung Pacinan adalah pakaian adat Kalimantan Selatan yang mencerminkan perpaduan budaya Banjar dan Tionghoa.